PADANG (SumbarFokus)
Pascadeklarasi 10 kepala daerah mendukung Jokowi-Amin sebagai calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) 2019, Selasa (18/9/2018), berbuntut resminya pengunduran diri Bupati Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar), Hendrajoni sebagai Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) di daerahnya.
Keputusan itu diambil Hendrajoni karena langkahnya bertentangan dengan sikap partai yang selama ini tempatnya bernaung. Terutama karena dirinya tidak sejalan lagi dengan kebijakan PAN yang merapat ke pasangan nomor urut 2 Prabowo-Sandi.
“Pengunduran ini tidak ada tekanan, ini dari hati saya, sebab partai ada misi tersendiri dan saya juga punya misi tersendiri dalam memimpin daerah,” ujar Hendrajoni saat menggelar konferensi pers di Restauran Suaso, Padang, Jumat (21/9/2018).
Ia menyebutkan, selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo daerahnya merasakan dampak yang cukup baik. Salah satu diantaranya daerah itu mendapat kucuran dana nasional sekitar Rp2 triliun untuk pembangunan.
“Dana sebesar itu diantaranya untuk jalan nasional, jalan Mandeh, irigasi, air bersih, rumah tidak layak, rumah nelayan, dan apartemen sehat. Itu sebabnya, saya ingin Jokowi dua periode," sambung Bupati Pessel ini.
Dikatakannya, dalam surat resmi yang telah ditujukan ke DPP dan DPW PAN tersebut dia sudah mengundurkan diri sejak 17 September 2018 sebagai kader, anggota, dan Ketua DPD PAN Pessel masa jabatan 2016-2022, dengan alasan ingin fokus untuk memimpin dan membangun Pessel lebih maju di sisa jabatannya.
“Sebelum mengundurkan diri dari partai saya telah mengatakan terlebih dahulu pilihan kepada Ketua DPW PAN Sumbar, sekaligus berterima kasih atas kerjasamanya selama ini. Sebab sudah terlalu banyak polemik yang menimpa saya, baik yang mengatakan saya dicopot atau sebagainya sehingga saya tidak merasa enak," ungkap Hendrajoni di hadapan awak media. (005)
COPYRIGHT © SUMBARFOKUS 2022
